DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH PLASTIK TERHADAP EKOSISTEM MANGROVE DI KELURAHAN PANGKALAN SESAI KOTA DUMAI
DOI:
https://doi.org/10.31258/Keywords:
Bank Sampah, Pengelolaan, Pangkalan SesaiAbstract
Peningkatan tumpukan sampah plastik terus terjadi seiring dengan perubahan pola komsumsi masyarakat yang tidak bisa lepas dari penggunaan barang berbahan plastik dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kantong plastik. Plastik banyak digunakan dikarenakan mudah dalam penggunaannya, ringan, dan memiliki daya tahan yang lama. Hal ini juga terjadi penumpukan sampah plastik di Kawasan mangrove di Pangkalan Sesai Dumai dikarenakan masyarakat masih sering membuang sampah plastik ke kawasan perairan yang masuk saat pasang dan berdampak terhadap flora dan fauna di ekosistem mangrove. Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk memformulasikan pembentukan kelompok pengelolaan Bank Sampah di Kelurahan Pangkalan Sesai. Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah metode ceramah, diskusi dan dan merancang penyusun pengelola Bank Sampah di Pangkalan Sesai. Hasil evaluasi terhadap 25 orang peserta penyuluhan menunjukkan bahwa 90% peserta belum paham tentang bagaimana tentang pengeloaan bank Sampah dan 10% faham sebatas kegiatannya saja. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini terjadi peningkatan 70% pengetahuan tentang bagaimana cara mengelola Bank Sampah. hal ini terlihat dari antusias peserta dalam tanya jawab dengan pemateri dan tingginya keinginan peserta untuk membentuk Bank Sampah dengan terbentuknya formatur kepengurusan yang terdiri Pengawas, Ketua Sekretaris. Bendahara, Devisi teknis, dan Operasional.
Downloads
References
Aksornkoae, S. (1993). Report on Mangrove Seminars in latin America: Honduras, Costa Rica, Panama, and Equador. Consultancy Report. FAO, Rome, Italy
Anwar, J., Damanik, S.J., Hisyam N., Whitten, A.J. (1984). Ekologi ekosistem Sumatra. Gajah Mada Universitay Press, Yogyakarta.
Bengen, D.G. (2001). Sinopsis Ekosistem dan Sumber Daya Alam Pesisir. Institut Pertanian Bogor: Pusat kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan.
Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.P., Sitepu, M.J. (1996). Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan secara Terpadu. Pradnya Paramita, Jakarta. 305 hlm.
Departemen Kehutanan. (2004). Statistik Kehutanan Indonesia, Forestry Statistics of Indonesia 2003. Badan Planologi Kehutanan, Departemen Kehutanan, Jakarta.
Department of Forestry of Republic of Indonesia. (1997). National Strategy for Mangrove Management in Indonesia. Jakarta: Department of Forestry of Republic of Indonesia
Hilmi, E. (1998). Astimation of mangrove greenbelt baced on system analysys aproach (Case Study in Muara Angke Jakarta). [Thesis]. The Postgraduated Program, IPB. Bogor
[IUCN] International Union for Conservationof Nature and Natural Resources and Mangrove Action Project - Indonesia. (2007). Kebijakan Untuk Mangrove - Mengkaji Kasus dan Merumuskan Kebijakan. IUCN Publications Services.
Kusmana, C., Wilarso, S., Hilwan, I., Pamoengkas, P., Wibowo, C., Tiryana, T., Triswanto, A., Yunasfi, H. (2003). Teknik Rehabilitasi Mangrove. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor, 177.
Purnobasuki, H. (2005). Tinjauan Perspektif Hutan Mangrove. Airlangga University Press.
Saepulloh, C. (1995). Akumulasi Logam Berat (Pb, Cd, Ni) pada jenis Avicennia marina di Hutan Lindung Kapuk, DKI. Sarjana Kehutanan dan Disertasi Doktor Program Pasca Sarjana, IPB. Bogor
Supriharyono. (2000). Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. Gramedia Pustaka Utama.
Suryana, Y., Nur, H.S., Hilmi, E. (1998). Hubungan antara Keberadaan Lebar Jalur Mangrove dengan Kondisi Biofisik Ekosistem Mangrove. Fakultas Kehutanan Universitas Winayamukti, Bandung.
Thomlinson, P.B. (1986). The Botany of Mangroves. Cambridge University Press, Cambridge, UK.