PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KELOMPOK KONSERVASI LASKAR MANDIRI DALAM PEMBIBITAN DAN PENANAMAN BIBIT MANGROVE DI DESA KAYU ARA PERMAI KAB. SIAK
DOI:
https://doi.org/10.31258/Keywords:
Mangrove, pembibitan, penanaman bibit mangroveAbstract
Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mempunyai banyak peranan, namun saat ini banyak mengalami kerusakan.Upaya untuk memperbaiki kondisi telah dilakukan melalui penanaman kembali. Kegiatan itu memerlukan bibit mangrove. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya anggota kelompok konservasi Laskar Mandiri dalam membibitkan dan menanam bibit mangrove untuk kebutuhan merehabilitasi hutan mangrove yang rusak di Desa Kayu Ara Permai Kecamatan Sungai Apit. Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah ceramah, tanya jawab, peragaaan dan praktek tentang semua rangkaian pembibitan dan penanaman bibit mangrove dengan melibatkan secara langsung semua tim pengabdian termasuk mahasiswa kukerta UNRI tahun 2020. Untuk mengetahui pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan dilakukan evaluasi dengan meminta peserta mengisi kuisioner sebelum dan setelah kegiatan dilakukan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil kegiatan penyuluhan ini menunjukkan bahwa peserta mengikuti dengan serius mendengarkan materi yang disampaikan oleh tim penyuluh dari awal sampai akhir. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta sebelum adanya penyuluhan 75 % mengetahui peranan hutan mangrove meningkat menjadi 100 %, sebelum penyuluhan masih ada sekitar 10 % peserta yang belum mengetahui ciri-ciri benih atau buah matang menjadi 100 % setelah penyuluhan. Sebelum kegiatan hanya 80 % peserta yang mengetahui bahwa perlu memilih buah yang bebas hama menjadi 100%. Peserta yang sebelum pelatihan masih ada sekitar 30 % tidak mengetahui dampak kalau bibit putus akarnya waktu penanaman mejadi 95 % mengetahui dampak yang ditimbulkan. Peserta yang sebelumnya masih ada yang tidak tau (10 %) dampak penanaman saat gelombang besar menjadi 100 mengetahui. Semua peserta (100%) di akhir kegiatan pengabdian mengaku kegiatan pengabdian bermanfaat. karena masih ada hal-hal penting yang belum kami pahami.
Downloads
References
Bengen, D.G. (2001). Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. Bogor.
Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting dan M.J. Sitepu. (2004). Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramitha, Jakarta.
Efriyeldi, J. Samiaji dan Elizal. (2017). Struktur komunitas vegetasi mangrove di Desa Sungai Kayu Ara Kecamatan Sungai Apit, Kab. Siak. Laporan Penelitian.
Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara, Jakarta.
Hachinohe H., O. Suko dan A. Ida. (1998). Manual Persemaian Mangrove di Bali. The development of sustainable mangrove management project. Departemen Kehutanan dan Perkebunan RI dan Japan International Cooperation Agency. Bali Indonesia.
Kitamura S, C. Anwar, A. Chaniago, S. Baba. (1997). Buku Panduan Mangrove di Indonesia, Bali dan Lombok. JICA ISME.
Priyono, A. (2010). Panduan praktir teknik rehabilitasi mangrove di kawasan pesisir Indonesia. KeSEMat, Semarang.
Taniguchi K, S. Takashima, O. Suko. (1999). Manual Silvikultur Mangrove Untuk Bali dan Lombok. Departemen Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia dan Japan International Cooperation Agency. Bali, Indonesia.